Kamis, 02 Februari 2012

BUDIDAYA TERNAK SAPI POTONG

1. SEJARAH SINGKAT

Sapi yang ada sekarang ini berasal dari Homacodontidae yang dijumpai pada babak Palaeoceen. Jenis-jenis primitifnya ditemukan pada babak Plioceen di India. Sapi Bali yang banyak dijadikan komoditi daging/sapi potong pada awalnya dikembangkan di Bali dan kemudian menyebar ke beberapa wilayah seperti: Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi.

2. SENTRA PETERNAKAN

Sapi Bali, sapi Ongole, sapi PO (peranakan ongole) dan sapi Madura banyak terdapat di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi. Sapi jenis Aberdeen angus banyak terdapat di Skotlandia.Sapi Simental banyak terdapat di Swiss. Sapi Brahman berasal dari India dan banyak dikembangkan di Amerika.


Cara Memulai Usaha Ternak Sapi

Untuk memulai suatu usaha kadang tidak mudah dilakukan, terlebih untuk pemula. Bisnis sapi misalnya, hal ini perlu perhitungan yang cukup matang sebelum memulai nya walaupun peluangnya sudah terlihat menjanjikan.

Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan sebelum memulai usaha peternakan sapi, diantara nya adalah sebagai berikut :

1.Pengetahuan tentang persyaratan lokasi, pembibitan, dan juga Anda harus mempelajari penyakit-penyakit yang mungkin timbul pada hewan ternak sapi tersebut.

2. Pemilihan lokasi untuk peternakan hewan ternak sapi, idealnya membangun kandang di daerah yang letaknya jauh dari pemukiman penduduk, akan tetapi mudah dicapai kendaraan.

3. Sebaiknya, kandang terpisah dari rumah tinggal tapi tidak terlalu jauh. Kandang juga sebaiknya dekat sumber pakan dan pasar untuk pemasaran nya.

4. Sinar matahari harus bisa menembus pelataran kandang agar kandang terang dan memliki sirkulasi udara yang bagus.

5. Kebersihan kandang ternak sapi harus selalu diperhatikan, hal ini untuk mencegah timbilnya berbagai penyakit. Untuk memudahkannya ada baiknya jika lantai terbuat dari tanah padat atau semen, sehingga mudah dibersihkan dari kotoran sapi. Seluruh bagian kandang dan peralatan yang pernah dipakai harus disucihamakan terlebih dahulu dengan desinfektan, seperti creolin, Lysol dan bahan lainnya.

6. Selain lokasi, perhatikan pula pembibitannya, khususnya dalam memilih bibit sapi yang baik. Yang perlu diperhatikan antara lain tanda telinga, artinya pedet (anak sapi) tersebut telah terdaftar dan lengkap silsilahnya; mata tampak cerah dan bersih; tidak terganggu pernafasannya; kukunya tidak terasa panas bisa diraba; tidak terlihat adanya eksternal parasit pada kulit dan bulunya; tidak terdapat tanda mencret pada bagian ekor dan dubur; serta tidak ada tanda-tanda kerusakan kulit dan kerontokan bulu.

7. Hal yang tidak boleh dilupakan yaitu mengenali aneka penyakit pada hewan ternak sapi dan mengerti bagamana cara mengantisipasinya.